Rabu, 24 November 2010

Metode Pembelajaran


Perbandingan antara model pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer dengan model pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas 1 SMK Negeri 1 Kraksaan program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan pada pokok bahasan Perakitan Komputer.


PROPOSAL

OLEH
SHERLY GITA MERLINDA
208533414715
OFF B



UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
NOVEMBER 2010
A.      JUDUL
Perbandingan antara model pembelajaran model CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer dengan model pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas 1 SMK Negeri 1 Kraksaan program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan pada pokok bahasan Perakitan Komputer.
B.       LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan, salah satu tantangan yang cukup menarik yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan disebabkan masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
Rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari sebagian siswa yang meskipun memperoleh nilai tinggi tetapi kurang mampu dalam menerapkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Ini akibat dari hanya diterimanya begitu saja pengetahuan tersebut sehingga informasi dari guru kurang bermakna dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan terutama bila diinginkan hasil belajar yang baik. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan dan tindakan adalah menggunakan model tertentu dalam pembelajaran, karena suatu model dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang teratur dan baik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran dan untuk memperoleh kemampuan dalam mengembangkan aktivitas belajar yang dilakukan oleh guru.
Keberhasilan proses pembelajaran perakitan komputer  dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Model pembelajaran yang digunakan oleh guru akan berpengaruh terhadap cara belajar siswa yang mana antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya mempunyai cara belajar yang berbeda. Saat ini para pendidik terus-menerus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang variatif agar siswa tertarik dan bersemangat pada saat pembelajaran perakitan komputer.
Model pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading and composition) merupakan suatu pembelajaran secara kooperatif dimana siswa belajar dengan berkelompok dan guru memberikan materi untuk dipahami siswa, kemudian siswa menyusun kembali pemahaman materi yang sudah didiskusikan dengan kelompoknya kemudian dituangkan dalam kalimatnya sendiri
Melalui model ini, suasana belajar yang ditimbulkan akan lebih terasa menyenangkan karena siswa belajar dan saling bertukar pikiran dengan temannya sendiri. Selain dapat meningkatkan kemampuan siswa secara individu juga dapat melatih dalam bekerjasama dalam suatu kelompok yang pada akhirnya memacu peningkatan prestasi belajar perakitan komputer. Dalam kelompok ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa.
Model pembelajaran demonstrasi merupakan model penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai model penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.
Melalui model ini, proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. Selain itu, dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Keberhasilan proses kegiatan pembelajaran perakitan komputer  dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti pembelajaran tersebut. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar perakitan komputer oleh  siswa. Ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar perakitan komputer siswa disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah perbedaan penggunaan model pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengambil judul “Perbandingan antara model pembelajaran model CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer dengan model pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas 1 SMK Negeri 1 Kraksaan program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan pada pokok bahasan Perakitan Komputer”.
C.      RUMUSAN MASALAH
Masalah-masalah dalam  penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apakah model pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang mengikuti pokok bahasan perakitan komputer?
2.      Apakah model pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang mengikuti pokok bahasan perakitan komputer?

D.      TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer yang mengikuti pokok bahasan perakitan komputer.
2.      Untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran demonstrasi yang mengikuti pokok bahasan perakitan komputer.

E.       ASUMSI DAN KETERBATASAN
1.      Model pembelajaran yang digunakan adalah CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer dan model pembelajaran demonstrasi.
2.      Peningkatan prestasi belajar siswa dalam pokok bahasan perakitan komputer.

F.       DEFINISI OPERASIONAL
Berbagai istilah penting dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut :
1.      Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah teknik yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Hal ini karena proses pembelajaran itu merupakan proses transfer ilmu dari guru ke anak didik dan untuk hal tersebut harus ada teknik khusus agar efektif. Jika model pembelajaran yang kita terapkan tepat, maka hasil pembelajaran jelas maksimal.
2.      Model Pembelajaran Berbasis CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer
CIRC merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif di mana siswa belajar secara berkelompok dan guru memberikan materi untuk dipahami siswa, kemudian siswa menyusun kembali pemahaman materi yang sudah didiskusikan dengan kelompoknya kemudian dituangkan dalam kalimat sendiri.  
3.      Model Pembelajaran Demonstrasi
Model demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari.
4.      Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan kemampuan siswa dalam menguasai materi pengetahuan dan keterampilan setelah belajar yang didasarkan atas hasil pengukuran evaluasi pembelajaran.

G.      MANFAAT PENELITIAN
1.      Bagi guru
Sebagai rujukan dalam mengembangkan model pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu model pembelajaran model CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer dengan model pembelajaran demonstrasi
2.      Bagi peneliti
Sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemahaman guru terhadap model pembelajaran model CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer dengan model pembelajaran demonstrasi dan kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran tersebut sebagai hal yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.





H.      KAJIAN PUSTAKA
1.         Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah cara menyajikan pelajaran sebaik-baiknya sesuai dengan materi pembelajaran dengan media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran pada situasi tertentu.

Hal ini karena proses pembelajaran itu merupakan proses transfer ilmu dari guru ke siswa dan untuk hal tersebut harus ada teknik khusus agar efektif. Jika model pembelajaran yang kita terapkan tepat, maka prestasi belajar siswa akan maksimal.

Model yang tepat akan menyebabkan anak didik merasa nyaman dan dapat berkonsentrasi pada saat proses belajar. Mereka merasa ada kesinergisan antara proses di luar dan di dalam dirinya. Hal ini menyebabkan anak didik lebih konsen mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran.

Untuk melaksanakan proses pembelajaran, dalam rencana pembelajaran yang dibuat, guru harus diberikan informasi model yang diterapkan untuk materi pelajaran tertentu. Setiap model berbeda untuk setiap materi pelajaran.

Model pembelajaran adalah langkah efektif yang diterapkan oleh guru dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran agar didapatkan prestasi belajar siswa yang maksimal. Dengan model pembelajaran ini, maka guru berharap siswa dapat tidak terpecah konsentrasinya oleh pengaruh dari luar.

Terdapat macam-macam model pembelajaran, diantaranya adalah :
·           Model ceramah
·           Model CIRC berbasis komputer
·           Model Tanya jawab
·           Model diskusi
·           Model demonstrasi
·           Model karya wisata
·           Model eksperimen
·           Model bermain peran
·           Model kooperatif
·           Model STAD (Student Teams Achievement Division)
·           Model pemberian tugas
·           Model eksperimen
·           Model tutorial/bimbingan

2.         Model Pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer
a.      Pengertian Model Pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer
CIRC merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif di mana siswa belajar secara berkelompok dan guru memberikan materi untuk dipahami siswa, kemudian siswa menyusun kembali pemahaman materi yang sudah didiskusikan dengan kelompoknya kemudian dituangkan dalam kalimat sendiri. Melalui model ini, suasana belajar yang ditimbulkan akan lebih terasa menyenangkan karena siswa belajar dan saling bertukar pikiran dengan temannya sendiri. Selain dapat meningkatkan kemampuan siswa secara individu, juga melatih dalam bekerjasama dalam kelompok yang pada akhirnya memacu peningkatan prestasi belajar siswa.
Pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif hendaknya secara heterogen, sehingga kelompok memilih anggota yang tergolong berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Model pembelajaran CIRC berbasis komputer merupakan modifikasi dari model pembelajaran CIRC, dimana bacaan yang digunakan disajikan dalam bentuk slide-slide di komputer. Tipe ini juga didesain untuk mengakomodasi rentang tingkat kemampuan siswa yang lebar dalam suatu kelas dengan menggunakan teknik pengelompokkan siswa dalam kelas secara heterogen. Pada model pembelajaran ini, siswa dibentuk kelompok untuk mengemukakan materi yang didapat setelah melihat dan membaca tampilan-tampilan slide di komputer kemudian memberikan tanggapan terhadap materi tersebut.

b.      Pelaksanaan Model Pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading and composition) berbasis komputer
1)        Guru melakukan apersepsi dan pengetahuan awal pada siswa tentang materi yang akan diberikan. Selain itu juga memaparkan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan kepada siswa.
2)        Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang heterogen.
3)        Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi serangkaian kegiatan bersama yang spesifik.
4)        Guru memberikan materi yang disampaikan melalui media komputer berupa tayangan video tentang suatu proses kemudian menampilkan slide yang berisi langkah-langkah proses tersebut.
5)        Setiap kelompok mempraktikkan proses sesuai dengan langkah-langkah yang ditampilkan dan guru mengawasi kerja kelompok.
6)        Setiap kelompok berdiskusi dan mengemukakan hasil praktikum.
7)        Kelompok dalam tim lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan atau menanyakan sesuatu kepada tim yang sedang melakukan presentasi sehingga terjalin keaktifan antar siswa.

c.       Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap prestasi belajar

3.         Model Pembelajaran Berbasis Demonstrasi
a.        Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Demonstrasi
Model demonstrasi merupakan model penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai model penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.
Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh siswa sendiri. Sebagai hasil, siswa akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan.
Model demonstrasi adalah model yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, ( 2000).

b.        Tujuan Metode Demonstrasi
1)        Untuk memudahkan penjelasan tentang materi yang disampaikan.
2)        Untuk membantu siswa dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses.

c.         Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Demonstrasi
1)        Langkah Pembukaan
Sebelum melakukan demonstrasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :
·           Mengatur tempat duduk siswa secara individu yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
·           Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa
·           Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
2)        Langkah Demonstrasi
·           Guru memulai demonstrasi dengan mempraktikkan langkah-langkah dari sebuah proses.
·           Berikan kesempatan pada siswa untuk bertanya apabila kurang mengerti terhadap setiap proses apa yang dipraktikkan.
·           Berikan kesempatan pada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

3)        Langkah Tindak Lanjut
·           Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses tujuan pembelajaran. Misalnya tugas laporan tentang praktikum yang telah dilaksanakan.
Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
d.      Pengaruh model pembelajaran demonstrasi terhadap prestasi belajar

4.         Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Prestasi belajar
Untuk melakukan perubahan dalam proses pendidikan, maka dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak didik. Hal ini penting sebab ada pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar dapat dilihat secara berkesinambungan sebab pendidikan adalah sebuah proses.
Tidak heran jika di dalam sebuah proses pendidikan dan pembelajaran, model pembelajaran harus dikuasai oleh guru. Semakin menguasai model pembelajaran, semakin jelas pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Tetapi, kita juga perlu memperhatikan kondisi anak didik.
Guru harus mampu untuk memilih dan memilah model yang sesuai dengan kondisi siswanya. Pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan keberhasilan guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.




5.         Prestasi Belajar
a.      Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami siswa yang menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi. Prestasi belajar merupakan kemampuan siswa dalam menguasai materi pengetahuan dan keterampilan setelah belajar yang didasarkan atas hasil pengukuran evaluasi pembelajaran.

Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.


 nb : tp blm fix..hehehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar